Hakikat Idul Qurban
(Oleh
Yuyu Wahyudin)
1.
Mengapa
terjadi perbedaan penetapan Idul Adha?
Pendapat 1
Ø Shaum arofah = shaum ketika bersamaan dengan wukuf di arafah
Ø Indonesia di timur, arab di mekah
Jawaban
Ø Syariat shaum arofah itu pada tahun ke 2 H
bersamaan dengan syariat qurban. Syariat ibadah haji datang pada tahun ke 6 H.
Ø Penjelasan astronomis
Pergantian hari adalah magrib
Perbedaan waktu arab saudi dengan Indonesia
adalah 4 jam.
2. Definisi Idul Qurban
menghampiri, mendekatinya = قرُب ـُـ قُربًا وقُربَانًا
منه أو إليه
Sebagaiman Firman
Alloh dalam Al-Quran Surat Al-Baqoroh ayat 186
186. Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku
adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
a. Idul Qurban berarti kembali berqurban. Maksudnya
adalah mendekatkan diri kepada Alloh.
b.
Qurban haqiqi
adalah dengan menyembelih binatang. Orang yang berqurban disebut Qurbani.
Kenapa
disebut Idul Adha?
Adha secara bahasa artinya
waktu dhuha. Sebagaimana Firman Alloh di dalam Quran surat Adl-dluha ayat 1
Demi waktu matahari sepenggalahan naik, (QS.93:1)
Secara istilah adha artinya sama dengan berqurban. Udhiyyah adalah
hewan sembelihan, mudlohhi berarti orang yg berqurban.
(IBNUMAJAH - 3114) : Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubbab telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Ayyasy dari Abdurrahman Al A'raj dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
memiliki keluasaan (untuk berkorban) namun tidak berkorban, maka janganlah ia
mendekati tempat shalat kami."
|
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
|
Ayat yang harus
diperhatikan:
a.
QS. Al-Haj
(22): 37
.....
37. Daging-daging unta dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya.
b.
QS. Ali Imron (3): 92
92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu
cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
c.
QS. Al-Maidah ayat 27
27.
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut
yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari
salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain
(Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa".
Pahala Berqurban:
(IBNUMAJAH - 3118) : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani telah menceritakan
kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Sallam bin
Miskin telah menceritakan kepada kami A'idzullah dari Abu Daud dari Zaid bin
Arqam dia berkata, "Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban
seperti ini?" beliau bersabda: "Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak
kalian, Ibrahim." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas apa
yang akan kami dapatkan dengannya?" beliau menjawab: "Setiap
rambut terdapat kebaikan." Mereka berkata, "Bagaimana
dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Dari
setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan."
|
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا
عَائِذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ
قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ
سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ
|
3.
Hakikat ibadah adalah pengorbanan
Berqurban itu mudah dilakukan dan banyak orang yang melaksanakannya,
namun menerapkan nilai-nilai dari qurban itulah yg susah.
a.
Syahadat hakikatnya kita berqurban, mengorbankan
keyakinan syirik kepada keyakinan tauhid
b.
Sholat, hakikatnya kita mengorbankan waktu.
c.
Zakat, hakikatnya mengorbankan harta/ benda
d.
Shaum, mengorbankan diri untuk tidak makan dan minum
e.
Haji, mengorbankan harta, jiwa dan raga.
Selesai
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar